https://kelurahanmuaradua.blogspot.com/2025/05/peta-kelurahan-muara-dua.html Pelaksanaan Percepatan Vaksinasi Covid 19 di Kelurahan Muara Dua - Kelurahan Muara Dua
Lurah085266346144
Operator SPBE085384632005
Unborn 8.0 Blue Pointer

Pelaksanaan Percepatan Vaksinasi Covid 19 di Kelurahan Muara Dua

Prabumulih, 02 Desember 2021, Giat Vaksinasi Covid 19 di kelurahan Muara dua oleh UPTD Puskesmas Karang Raja (Delinom) 

Berdasarkan Surat edaran Nomor : HK.02.01/2007/2021 Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tentang Vaksinasi Covid -19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skri ning dalam pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 yang juga menetapkan sasaran anak usia 12 Tahun sampai dengan Lansia sebagai sasaran penerima Vaksin.

Jumlah Sasaran untuk kegiatan Hari ini sebanyak 150 orang, jenis vaksin Astrazeneca dan Pfizer.

Pelaksanaan Vaksinasi ini sudah kesekian kalinya diadakan oleh UPTD Puskesmas Delinom di Kelurahan Muara Dua dan  Sudah banyak sekali yang sudah melakukan Vaksinasi.

untuk wilayah Kelurahan Muara dua sudah banyak sekali masyarakat yang sudah mengikuti & melakukan Vaksinasi namun ada pula sedikit warga yang masih ragu, belum mengetahui tentang vaksin dan masih beranggapan vaksin itu berbahaya.

Lantas, apa saja yang perlu diketahui dari vaksin Covid-19 AstraZeneca & Pfizer ini ?

Astrazeneca Dilansir dari Forbes, 12 Mei 2020, AstraZeneca adalah holding company atau perusahaan induk yang bergerak di bidang riset, pengembangan, dan manufaktur produk farmasi. Perusahaan ini didirikan pada 17 Juni 1992, dan bermarkas di Cambridge, Inggris. Produk-produk dari AstraZeneca telah banyak digunakan di bidang kesehatan, meliputi onkologi, kardiovaskular, ginjal, metabolisme, dan pernapasan, Vaksin AstraZeneca diberikan dalam dua dosis dengan jumlah masing-masing 0,5 mililiter. Mengutip siaran pers AstraZeneca Indonesia, satu dosis vaksin AstraZeneca disebut memiliki efikasi 76 persen terhadap Covid-19 dengan gejala dalam 90 hari pertama setelah vaksinasi, tanpa penurunan perlindungan yang signifikan selama periode ini. Efikasi vaksin setelah pemberian dosis kedua lebih tinggi apabila diberikan dengan interval yang lebih lama, mencapai 81,3 persen jika interval pemberian dosis pertama dan kedua mencapai 12 minggu atau lebih. vaksin astrazeneca ini efektif untuk lansia

Layaknya seperti obat maupun vaksin lainnya, vaksin Covid-19 AstraZeneca juga memiliki potensi efek samping. Dilansir dari gov.uk, kebanyakan efek samping adalah ringan sampai sedang yang sembuh dalam beberapa hari dan pada beberapa kasus hingga satu minggu setelah vaksinasi. 

Berdasarkan uji klinis, beberapa efek samping yang sangat umum terjadi atau dapat mempengaruhi lebih dari 1 dari 10 orang, antara lain :

Nyeri tekan, nyeri rasa hangat,gatal atau memar di tempat suntikan, merasa tidak sehat, kelelahan menggigil atau demam, sakit kepala, mual, nyeri sendi atau nyeri otot.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin AstraZeneca asal Inggris. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan emergency use listing (EUL) dari vaksin AstraZeneca. Menurut BPOM, data dari WHO akan menjadi bahan untuk melihat mutu, kualitas, dan khasiat dari vaksin AstraZeneca. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Pfizer Vaksin Pfizer merupakan produk gabungan perusahaan Amerika Serikat dan Jerman. Pfizer merupakan perusahaan farmasi Amerika Serikat yang menggandeng BioNTech, perusahaan asal Jerman. Vaksin ini mulai dikembangkan sejak tahun 2020. Vaksin Pfizer adalah vaksin mRNA (messenger RNA). Jenis vaksin ini akan memicu sistem sistem kekebalan tubuh membentuk spike protein, yang nantinya akan membantu tubuh membentuk antibodi yang dapat melawan virus Corona. Berdasarkan uji klinis tahap III yang dilakukan di Amerika Serikat, Jerman, Turki, Afrika Selatan, Brazil, dan Argentina, vaksin Pfizer memiliki nilai efikasi, yaitu efek perlindungan terhadap COVID-19, sebesar 95%.

vaksin Pfizer bisa digunakan untuk Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun, Ibu hamil dan menyusui,Vaksin Pfizer dapat diberikan kepada ibu hamil dan menyusui.Untuk ibu hamiil, pemberiannya dapat dimulai dari usia kehamilan di atas 12 minggu dan paling lambat usia kehamilan 33 minggu.

Berikut ini adalah hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menerima vaksin Pfizer:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vaksin Pfizer tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap kandungan dalam vaksin ini.
  • Vaksin Pfizer diperuntukkan bagi remaja dan orang dewasa sehat yang berusia di atas 16 tahun. Belum diketahui efektivitas dan keamanan vaksin ini untuk anak usia di bawah 16 tahun.
  • Vaksin Pfizer direkomendasikan untuk anak usia di atas 12 tahun dan orang dewasa.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau orang yang tinggal serumah sedang mengalami demam di atas 37,5°C, sesak napas, batuk, atau gejala COVID-19 lainnya. Vaksin Pfizer tidak boleh digunakan oleh orang yang sedang mengalami COVID-19.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita ISPA, kelemahan pada sistem kekebalan tubuh, gangguan pembekuan darah, HIV/AIDS, diabetes, hipertensi, penyakit autoimun, penyakit ginjal, penyakit paru, penyakit jantung, kanker, atau kelainan darah.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat pengencer darah, obat imunosupresan, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sudah menerima vaksinasi COVID-19 dengan merek yang lain.
  • Vaksin Pfizer dapat diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk ibu hamil, pemberiannya dapat dimulai pada usia kehamilan di atas 12 minggu dan paling lambat pada usia 33 minggu, di bawah pengawasan dokter.
  • Segera temui ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin Pfizer.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer disuntikkan ke otot (intramuskular/IM) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Suntikan vaksin Pfizer diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 21 hari. Dosis vaksin Pfizer dalam sekali suntik adalah 0,3 ml.

Cara Pemberian Vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer disuntikkan ke otot (intramuskular/IM). Penyuntikan vaksin ini dilakukan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter di fasilitas layanan vaksinasi.

Area kulit yang akan disuntikkan vaksin akan dibersihkan dengan alkohol swab sebelum dan sesudah penyuntikan. Alat suntik sekali pakai yang sudah digunakan akan dibuang ke dalam safety box tanpa menutup kembali jarumnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) yang serius, penerima vaksin Pfizer akan diminta untuk tetap tinggal di tempat layanan vaksinasi selama 30 menit sesudah divaksin.

KIPI merupakan keluhan atau kondisi medis yang dapat terjadi setelah vaksinasi, termasuk efek samping dan reaksi alergi terhadap vaksin.

Vaksin Pfizer harus disimpan di dalam freezer dengan suhu sangat rendah (ultra low temperature/ULT), yaitu -70° C, serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Penyimpanannya dilakukan oleh petugas vaksin.

Meski telah divaksin, Anda tetap harus mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, yaitu mencuci tangan, menjaga jarak fisik dengan orang lain, mengenakan masker saat berada di luar rumah, serta menghindari keramaian.

Interaksi Vaksin Pfizer dengan Obat Lain

Belum diketahui secara pasti efek interaksi vaksin Pfizer bila digunakan bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat pengencer darah atau obat imunosupresan.

Selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, saat menjalani vaksinasi dengan vaksin Pfizer.

Efek Samping Vaksin Pfizer

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan vaksin Pfizer adalah:

  • Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat bekas suntikan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau nyeri sendi
  • Menggigil
  • Demam ringan
  • Mual atau merasa tidak enak badan
  • Bengkak di kelenjar getah bening

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau semakin berat. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah  penyuntikan vaksin Pfizer.


Artikel lengkap https://www.alodokter.com/vaksin-pfizer 


Posting Komentar

SELAMAT DAN SUKSES ATAS DILANTIKNYA KETUA TIM PENGGERAK PKK KETUA TIM PEMBINA POSYANDU DAN KETUA DEKRANASDA KOTA PRABUMULIH

PALEMBANG – Hj.Linda Arlan dilantik sebagai Ketua TP PPK Kota Prabumulih.  Pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Tim Pembina Posyandu, d...

Tab #2 Letakkan Judul Kontent disini !

Isikan Kontent Anda disini !

Tab #3 Letakkan Judul Kontent disini !

Isikan Kontent Anda disini !